Gelora Gairah [R18+!]

Membangun Kemah di Padang Harta  



Membangun Kemah di Padang Harta  

0Mulai dari saat ini, Inti Emas yang telah terkondensasi dan berada di dantian sang lelaki ini akan menjadi sumber kekuatan dan pusat evolusi menuju ke tahap berikutnya.     
0

Ada banyak hal yang dapat dilakukan dengan memiliki Inti Emas yang telah berkembang di dalam tubuh para kultivator.     

Yang pertama dan paling penting adalah sebagai pusat kekuatan yang merupakan tempat penyimpanan energi ghaib serta prinsip - prinsip hukum magis yang melatari kekuatan para kultivator.     

Yang kedua adalah sebagai pusat fokus kultivasi para kultivator untuk menembus ke ranah kultivasi selanjutnya.     

Yang ketiga, dengan memiliki Inti Emas yang telah dikultivasi, para kultivator dapat menyimpan artifak - artifak magis yang telah diikat batinnya oleh mereka dan me-refine artifak - artifak magis tersebut untuk menjadi Harta Kehidupan milik mereka sendiri dengan mengalirkan Tenaga Dalam yang mereka miliki.     

Untuk saat ini, dengan tingkat evolusi yang telah dimiliki oleh sang lelaki, Vivadhi Ranata dapat menyimpan maksimal Dua buah benda yang telah diikat dengan kontrak bathinnya ke dalam Inti Emasnya sendiri.     

Vivadhi Ranata memutuskan untuk menyimpan Nightfall Dragon Guan Dao dan Lucky Coin di dalam Inti Emas miliknya.     

Melihat hal tersebut, Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane langsung berseru untuk mencegah sang lelaki.     

Kedua orang wanita tersebut kemudian menjelaskan kalau tempat penyimpanan di Inti Emas juga memakan energi sehingga akan berpengaruh terhadap perkembangan kultivasi seseorang.     

Karena setiap artifak magis yang disimpan di dalam Inti Emas seorang kultivator juga akan ikut memakan Energi Ghaib pemiliknya.     

Sehingga sebaiknya hanya barang yang ingin dikultivasi untuk berkembang ke tingkat selanjutnya dan digunakan seumur hidup saja lah yang sebaiknya disimpan di dalam Inti Emas.     

Karena itulah benda - benda tersebut kemudian disebut sebagai Life Treasure atau Harta Kehidupan, karena benda - benda yang ditaruh di dalam Inti Emas tersebut telah menerima aliran tenaga dalam dan ikut berkembang bersama dengan pemiliknya seumur hidup mereka.     

Akhirnya Vivadhi Ranata pun memutuskan untuk hanya menyimpan Nightfall Dragon Guan Dao yang merupakan Senjata Legendaris Bintang Lima ke dalam Inti Emas miliknya.     

Sewaktu Vivadhi Ranata mengeluarkan senjata Bintang Lima miliknya tersebut, tubuh Saladhina Olivia langsung gemetar karena dirinya yang begitu sensitif akan fluktuasi energi ghaib berkat metode latihan dari Garis Perguruan Penyihir Kuno merasakan kekuatan yang luar biasa dari senjata yang dipegang oleh sang lelaki.     

Saladhia Olivia pun bertanya pada Vivadhi Ranata, "Adhi, dirimu punya senjata seperti itu kenapa tidak dipakai tadi?"     

Dengan enteng sang lelaki menjawab, "Dengan kekuatanku yang sekarang, menggunakan senjata seperti ini untuk menghabisi mereka semua tadi itu seperti memakai senapan mesin untuk membunuh seekor semut. Tidak efektif dan efisien."     

Dengan kekuatan yang dimiliki oleh sang lelaki di Ranah Setengah Jindan tadi, jika Vivadhi Ranata menggunakan Nightfall Dragon Guan Dao maka kekuatannya akan setara dengan Kultivator Ranah Nascent Soul Tingkat Menengah (Tahap Elite Tingkat Lima).     

Menggunakan kekuatan sebesar itu hanya untuk melawan tiga belas orang Ranah Xiantian????     

Buang - buang tenaga saja.     

Lagipula dengan membiarkan para wanita ikut bekerja sama untuk bertempur tadi, mereka terutama si Kembar Nadhine kini sudah mendapatkan pengalaman pertama mereka dalam bertarung.     

Walaupun kedua gadis kembar itu hanya membantu dengan merapalkan mantra dan melemparkan sihir dari belakang.     

Namun berkat dukungan sihir dari Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya itu lah, Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane dapat dengan mudah melumpuhkan lima orang Xiantian yang kekuatannya tidak berbeda jauh dengan kedua orang wanita tersebut.     

....     

Setelah membereskan sisa - sisa pertempuran tersebut, Vivadhi Ranata yang melihat kalau hari telah menjelang sore memutuskan untuk mulai membuat kemah saja dan beristirahat di tanah lapang yang mereka tempati.     

Sekalian dalam kesempatan ini, Vivadhi Ranata dan Faladhina Kiseki membagi - bagikan harta yang mereka kumpulkan selama mereka berdua berpetualang.     

Faladhina Kiseki memakan Buah Api Keramat Sutra Emas yang telah disimpannya dan kemudian duduk bermeditasi untuk berasimilasi dengan Api Keramat Sutra Emas yang mulai tumbuh dan berkembang di Dantian milik sang wanita.     

Vivadhi Ranata memberikan Permata Hati Giok Hujan Beku kepada Myradhia Chikane dan sang wanita kemudian juga duduk bermeditasi untuk menyerap dan mengasimilasi kekuatan yang ada di dalam Batu Giok Es tersebut.     

Sementara Vivadhi Ranata duduk dan menjagai kedua orang wanita yang sedang duduk dan berasimilasi dengan kekuatan baru yang mereka peroleh masing - masing, Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya mulai membangun kemah berupa tenda besar yang cukup untuk tempat bernaung sang lelaki bersama dengan keempat orang kekasihnya.     

Sementara itu Saladhina Olivia mengeluarkan sebuah guci keramik dan berjalan berkeliling membentuk lingkaran sempurna sambil memercikan air yang tersimpan di dalam guci tersebut.     

Setelah selesai berkeliling dan membentuk sebuah lingkaran sempurna ti sekitar tempat mereka berkemah, lalu sang gadis berjalan ke tengah - tengah dan menancapkan sebatang tongkat yang berukiran huruf - huruf Rune sambil merapal mantra [Consecrate].     

Dengan ini, Saladhina Olivia telah memurnikan tempat tersebut dan memasang pelindung agar tidak ada makhluk dari luar tempat mereka berkemah yang bisa menemukan apalagi masuk ke tempat ini, selama tongkat yang telah dia tancapkan masih terpancang di tanah.     

Vivadhi Ranata dan Nadhine Aisyah serta Nadhine Alisya yang melihat ritual singkat dari Sang Gadis Pewaris Garis Perguruan Penyihir Kuno tersebut pun mengacungi Saladhina Olivia dengan jempol mereka dan berterima kasih atas bantuan sang gadis.     

Walaupun untuk berjaga - jaga, Vivadhi Ranata dan si kembar Nadhine tetap memasang mantra [Barrier], [Ward] dan [Alarm] di sekiitar tempat mereka berkemah.     

Dengan ini, meskipun ada makhluk yang berhasil menemukan tempat mereka, makhluk tersebut masih membutuhkan waktu untuk menghancurkan tiga lapis [Barrier] dan [Ward] yang telah terpasang.     

Dan ketika ada serangan yang mencoba menghancurkan salah satu pelindung yang ada, maka mantra [Alarm] akan segera aktif dan membangunkan seisi kemah dalam posisi siap tempur.     

Kali ini giliran Saladhina Olivia lah yang terkagum - kagum melihat perbendaharaan mantra - mantra yang dimiliki oleh Vivadhi Ranata serta si Kembar Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.